Friday 17 November 2017

NGGAK KALAH PILU DARI ROMEO-JULIET, 4 KISAH CINTA INI BIKIN KAMU BELAJAR HANYA HIDUP


Gunakan hidupmu sebaik mungkin dan jangan lupa mengucap syukur

Kisah cinta legendaris seperti Romeo dan Juliet memang terkenang sepanjang masa. Bukan hanya dari sisi romantisnya saja, namun ketragisan cerita juga menjadi salah satu faktor yang membuat banyak orang mengingatnya. Di Indonesia sendiri ada banyak kisah cinta yang memilukan seperti Romeo dan Juliet, bedanya tidak sampai diracun segala. Contohnya saja kisah cinta Presiden Habibie dan Bu Ainun yang virusnya sempat difilmkan juga oleh sineas tanah air.

Tidak hanya kisah cinta tragis milik petinggi negara atau publik figur saja yang bisa virus di negeri ini. Beberapa tragedi pilu ini bukan milik seorang yang dikenal publik, namun menuai atensi dari para pengguna sosial media sekalian. Hal tersebut menandakan kesadaran diri netizen Indonesia masih kuat. Berikut kami sajikan kembali reviewnya.

1. HANYA DIBERI WAKTU SATU MINGGU SEBELUM BERPISAH
Kisah cinta pertama datang dari seorang Diazca Adizsa, seorang mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Prasetya Mulya, Jakarta. Ia kehilangan sosok yang sangat berharga satu tahun yang lalu, tepatnya 28 April 2016.


Kala itu ia sedang berada di kampus saat mendengar sang pacar mengalami kecelakaan di jalan tol. Syok, sedih, bingung bercampur jadi satu. Namun hanya satu hal yang ada di pikirannya, apa nyawa Emran akan terselamatkan. 
Bergegas ke UGD, ia lalu menarik emran bersimbah darah. "Kata dokter batang otaknya rusak," cerita diasza. Selama 7 hari Emran berjuang di UGD, tapi pada hari kedelapan, ia dipanggil Sang Kuasa. Diazca mengaku depresi selama satu tahun sampai akhirnya ia bisa membongkar diri. Satu hal yang kita bisa belajar dari kisah ini adalah hidup terus berputar, ada kalanya kalian berada di bawah. Diazca berpesan "jangan lari," karena ikhlas pun butuh proses, semua akan indah pada waktunya.

2. MENEMANI SANG BELAHAN JIWA HINGGA AJAL MENJEMPUT

Pak Yusuf adalah subjek dari kisah kedua. Saat ini, ia tinggal di Jakarta sebatang kara. Istrinya sudah pergi mendahuluinya. Tragis, bagaimana pak Yusuf menemani nyanyi sambil menghembuskan nafas terakhirnya. Kejadian tersebut dialaminya sekitar 5 tahun lalu. Ia menemani isyu yang terkena stroke, tidak bisa bergerak dan hanya sedikit. Pak Yusuf mengatakan pada hari itu, ia hanya bisa menggenggam tangan istri. 
Nafas sang istri mulai pendek-pendek sampai akhirnya ia sudah tiada. Pak Yusuf hanya bisa menggenggam raganya saja, namun tidak jiwanya. Ia juga mengatakan bahwa bahasa penting yang harus dimengerti oleh semua orang adalah, hidup itu sementara, yang kekal adalah kebahagiaan. Sebuah hal yang bisa dibagikan ke banyak orang.

3. KALAU KATA ANAK MUDA JAMAN SEKARANG, "DITINGGAL PAS LAGI SAYANG-SAYANGNYA"

"Saat masih muda dulu, saya pernah punya pacar," buka Pak Asmawi saat ditemui oleh redaksi @ proud.project di sebuah taman kota Jakarta Selatan. Ia duduk sendirian sambil mengenang mendiang anaknya. Mereka dulunya sering datang ke taman tersebut, sekarang hanya tinggal kenangan.
Perbedaan status dalam sebuah kisah cinta rupanya tidak bisa terjadi dalam sinetron indonesia, hal ini langsung oleh pak asmawi. Saat masa pacarannya dulu, ia terlahir dalam sebuah keluarga miskin, sedang pacarnya adalah anak orang kaya. Saat mau berangkat bekerja, kekasih Pak Asmawi tutup mata untuk selama-dat secara mendadak. Sampai saat ini penyebabnya juga tidak diketahuinya. Sempat hancur, namun dia bilang, "saya tidak takut mati, karena di sana nanti saya bisa bertemu anak saya sama dia yang dulu pergi secara mendadak." 

4. SEBUAH PESAN PENTING YANG TERTINGGAL
Mungkin Ibu Sofyani merupakan orang paling beruntung dari ketiga orang di atas. Sebelum suaminya meninggal, ia sempat menulis pesan dan diselipkan pada dompetnya. Namun, ibu Sofyani tidak mengetahui hal tersebut. Beberapa hari setelah suaminya meninggal mendadak, ia lantas menemukan sebuah catatan kecil yang berisi “Sofyani, kalau aku meninggal nanti, tolong berikan cinta yang kamu beri pada diriku ke orang lain supaya dunia ini bisa makin indah.”


Sofyani pun juga manusia, ia menangis tidak karuan sampai merasa harapannya lenyap ketika mengetahui kenyataan tersebut. Namun, lewat pesan kecil dari sang pujaan hati, ia tetap mensyukuri kehidupan yang telah diberikan padanya. Celetukan kecilnya yang ngejleb banget adalah “kadang mah kita cuman lupa untuk bersyukur dan terlalu fokus ke hal-hal yang jelek. Bersyukur aja kepada Tuhan.”

Hidup memang tak seindah dan semudah yang digambarkan oleh drama Korea. Apalagi bagi mereka yang mengalami nasib sama dengan keempat sosok di atas. Kita yang masih diberi kesehatan dan kebersamaan dengan orang terkasih harusnya tidak lupa untuk selalu mengucap syukur dan menyebarkan kebahagiaan pada semua orang.

Source: Boombastis

No comments:
Write komentar

Blog Archive

Statistics

About Me

authorBUNG AGUS RAMANDA (Ketua) BUNG BASUKI, S.Pd., MM. (Sekretaris)
Learn More →