Kabar kepergian artis tersohor Tanah Air, Laela Sari meninggalkan duka yang mendalam bagi banyak orang. Laela diduga meninggal karena kondisi kesehatannya yang semakin menurun. Selain itu, salah seorang tetangga dekatnya mengungkap sebuah fakta mengejutkan bahwa menjelang akhir hayatnya, wanita tersebut belum sempat mengisi perutnya dengan makanan.
Salah satu hal yang diduga menyebabkan Laela menjemput ajal tersebut tentu saja menimbulkan rasa sesak yang semakin menderu. Bagaimana tidak? Hal tersebut seolah membuka tabir bahwa selama ini sosok yang dikenal ceria dan energik itu nyatanya menyimpan berbagai masalah di kehidupannya, salah satunya adalah masalah ekonomi.
Tak menampik, hal tersebut pun diakui oleh aktor Adi Bing Slamet. Adi Bing Slamet yang terakhir bertemu dengan Laela Sari di acara Rossi beberapa waktu sebelumnya mengungkapkan bahwa meski jarang mengeluh, namun Laela adalah satu-satunya tulang punggung keluarga. Padahal kini usia Laela sudah menginjak 82 tahun.
"Ya cuman saya prihatin kalau dengar cerita almarhumah ya. Dia sepertinya tulang punggung di dalam keluarga dia. Usia segitu kan mestinya sudah santai. Cuman masih banyak yang dia urusin di rumahnya," lanjut Adi Bing Slamet saat dihubungi lewat sambungan telepon, Senin (20/11).
Pernah Menunggak Tagihan Listrik 3 Bulan
Saat usia Laela Sari menginjak angka 79 tahun, Laela masih banyak menerima tawaran job meskipun off-air. Saat itu, ia menerima pekerjaan dengan fee antara Rp 10 juta - Rp 50 juta untuk satu kali manggung. Tentu saja, uang tersebut ia gunakan untuk membiayai kehidupan sehari-hari bersama cucu dan cicitnya.
Namun, meskipun nominalnya terkesan besar, tak jarang Laela harus pintar mengatur keuangan. Pasalnya, tawaran job yang tidak menentu sempat membuatnya terpaksa menunggak tagihan listrik selama tiga bulan.
"(Penghasilan) untuk emak makan, trus bayar ini itu. Kadang listrik nggak bayar 3 bulan tapi kalau udah ada duit baru bayar. Ada aja jalannya. Karena emak kan masih hidup, masih doyan jajan, masih seneng pakaian yang bagus-bagus untuk pentas," pungkasnya ketika dikunjungi tim KapanLagi® di kediamannya Jalan Badila 1, Tangki, Taman Sari, Jakarta Barat, Jumat (17/7/2015).
Semangat Tak Luntur Meski Termakan Usia
Semangat Laela Sari yang dikenal energik saat muda nyatanya tak luntur di usia senja. Genap berusia 80 tahun, artis kawakan ini masih kuat masak sendiri. Bahkan untuk berbelanja ke pasar pun, ia tak mengandalkan bantuan orang lain.
Kerap memasak berbagai makanan seperti rendang, ketupat dan sayur saat lebaran tiba, Laela tak lupa untuk berbagi dengan para tetangga. Bahkan, ia masih kerap menerima pesanan makanan. Namun karena tenaga dan usia yang sudah tak muda lagi, dirinya pun terpaksa harus membatasi pesanan yang masuk.
Penggalangan Dana Untuk Laela Sari Sebelum Wafat
Selama ini, wanita yang akrab dipanggil Mpok Laela tersebut tinggal di rumahnya yang sederhana di Jalan Badila I, No. 1, RT 003/04, Tangkiwood, Jakarta Barat. Beliau tinggal di rumah dengan atap yang bocor bersama anak angkat, cucu dan cicitnya.
Karena kondisinya yang memprihatinkan, salah satu acara talkshow di stasiun televisi Indonesia pun menggalang dana melalui situs kitabisa.com. Penggalangan dana tersebut merupakan salah satu upaya untuk membantu kehidupan ekonomi Laila Sari dan keluarganya. Aksi yang diberi tema 'Hadiah untuk Masa Tua Mpok Laila Sari' tersebut pun mendapat respon yang begitu besar dari 761 donatur dan meraup Rp 148.591.457.
Dalam situs itu disebutkan bahwa selain tinggal di rumah dengan atap yang bocor, Laela juga sering menunggak tagihan listrik dan air. Selain itu, di usia senjanya, Laela harus berhutang untuk membeli makan ke warung nasi.
Sukses di Usia Muda, Merana Saat Senja
Lika-liku kehidupan Laela Sari dari awal jejak karirnya hingga akhir hayat seolah membuktikan bahwa bertahan di dunia hiburan Tanah Air seolah tidak mudah. Semakin bertambahnya umur, nama seorang artis tentu akan jadi pertimbangan apakah ia akan mendapat banyak tawaran pekerjaan atau tidak.
Oleh karenanya, patut untuk dikatakan bahwa kejayaan di dunia hiburan bukanlah sesuatu yang berlangsung lama. Akan ada masanya, para pemain kawakan digantikan oleh sosok yang lebih muda dan potensial. Begitulah roda berputar.
Namun, tak bisa dipungkiri, sosok dan semangat Laela Sari yang masih menerima tawaran pekerjaan di usianya yang tak lagi muda demi bertahan hidup patut untuk diapresiasi. Darinya, kita belajar bahwa hidup adalah perjuangan dan perjuangan tersebut tak mengenal usia.
Selamat jalan Mpok Laela Sari, semoga di atas sana kau dapat menemukan kebahagiaan yang tak dapat kau raih semasa hidup.
Sumber: kapanlagi
No comments:
Write komentar