Wednesday, 2 May 2018

Akibat Tertarik Pada Istri Tetangga

Ilustrasi

Lelaki tertarik wanita cantik, itu wajar. Tapi jika bini tetangga diincar juga, itu mah kurang ajar. Lelaki kurang ajar itu adalah Togap (38) bukan nama sebenarnya, warga Mandailing. Pas suami Bernita (30) nama samaran, pergi ke ladang langsung main perkosa saja. Aksi mesum itu baru terbongkar ketika Togap mau nambah lagi, tapi ketahuan suaminya.

Betapapun istri tetangga cantiknya laksana bidadari, tapi itu adalah “ikan hias” yang hanya boleh dilihat-lihat. Meskipun kalau digoreng gurih juga, jangan coba-cobalah. Meski berat risikonya, di era gombalisasi ini, banyak lelaki yang mencoba menggoreng ikan hias itu. Jika berhasil, itu petanda mau sama mau, sehingga takkan terbongkar rahasianya. Tapi jika gagal, pasti bakal ketahuan para tetangga dan malunya minta ampun.

Lihat nasib Togap warga Mandailing Natal (Madina) ini, gara-gara menggoreng paksa bini tetangganya, dia sebulan tak berani pulang. Begitu muncul kembali langsung suami Ny. Bernita melaporkannnya ke Polres Mandailing. Tapi karena barang bukti sudah tak ada, penyidikan jadi tersendat-sendat.


Togap pekerjaan sehari-harinya jadi petani. Jika sedang mengerjakan ladang, bisa seharian baru pulang. Penduduk desa itu pekerjaannya mayoritas seperti itu. Nah, di sela-sela pekerjaan menggarap ladang, otak kotor Togap terselip gagasan ingin pula menggarap Ny Bernita, bini Sahat (34) nama asal-asalan, tetangga sendiri. Dalam usia 30 tahun, meski sudah punya anak tiga, bodi dan penampilannya memang masih menjanjikan. Sekel nan cemekel!

Togap sangat kasmaran pada bini Sahat tersebut. Maka setiap melihat Bernita belanja ke warung, dia hanya bisa menelan ludah dan berpikir ke hal-hal yang jorok. “Kalau saya nekat, dua putaran belum tentu kena juga…..” Kata batin Togap.

Tapi setan selalu membujuk, jadi lelaki jangan takut bayangan, karena bayangan itu hanya hitam tanpa realitas.

Ketimbang kucing nggondol sabun kala menjing munggah mudun (ngiler banget), mendingan langsung direbut paksa saja.

“Ole-ole kota raja, kalau nggak boleh ya diperkosa saja,” kata setan memberi semangat.

Sejak itu nyali Togap meningakat. Setiap ketemu Bernita selalu bertanya, suami ada di rumah? Jawab Bernita kadang-kadang ada, kadang ada di ladang. Sama sekali dia tak pernah berpikir yang aneh-aneh, karena itu dianggapnya sebuah kepedulian antar tetangga belaka.

Tapi pada kejadian 1,5 bulan lalu itu lain. Ketika Bernita menjawab sedang di ladang, langsung saja Togap menyergap dan membatingnya ke ranjang. Bernita dilucuti dan kemudian digauli secara paksa. Selesai berbuat dia menempelkan golek ke leher Bernita sambil mengancam, “Berani cerita sama suami, khekkkkk…..mati tak potong lehermu.”

Tentu saja Bernita ketakutan, sehingga dia tak mau cerita ke suami. Bagi Togap, merasa konsesus dipatuhi, lain hari pengin nambah lagi. Tapi baru mau mendekati, langsung ketahuan suami dan Togap pun kabur. Hal ini membuat Sahat curiga, dan mengakulah Bernita bla bla bla……

Tentu saja Sahat marah. Tapi ketika Togap diajak duduk bersama malah kabur, sebulan kemudian baru pulang. Sahat pun segera melaporkan ke Polres Mandailing. Tapi sayangnya, bukti yang disampaikan hanya celdam sobek milik Bernita saja, sedangkan bukti sperma Togap tidak ada. Akibatnya penyidikan ini jadi berlarut-larut. Apa Togap harus memperkosanya lagi? Enakan dia dong!

Sumber: JPNN

No comments:
Write komentar

Statistics

About Me

authorBUNG AGUS RAMANDA (Ketua) BUNG BASUKI, S.Pd., MM. (Sekretaris)
Learn More →