Ustadz Abdul Somad sedang menjadi sorotan publik pasca penolakan sejumlah pihak atas dakwahnya. Dia sempat dilarang Ormas di Bali dan terakhir diusir dari Hongkong. Terlepas dari itu, Ustad Abdul Somad adalah sosok ulama cerdas dengan latar belakang pendidik Islam yang mempuni.
Banyak kalangan yang bersimpati dan ada juga yang tidak peduli. Sebelumnya Ustad Abdul Somad menjadi korban dugaan persekusi oleh beberapa ormas di Bali saat hendak menjadi penceramah di sebuah acara tabligh akbar. Saat menginap di Hotel Aston Denpasar Bali, tiba-tiba datang sekelompok massa ke tempat menginapnya.
Ormas yang datang menilai Abdul Somad tidak memiliki jiwa nasionalisme, tidak NKRI, serta dalam berbagai ceramahnya dianggap mendiskreditkan beberapa pihak, sehingga masa menolak ustad asal Riau itu untuk berdakwah di Bali.
Peristiwa terakhir, lagi-lagi Abdul Somad kembali mendapat perlakuan negatif saat hendak berceramah. Kali ini terjadi saat dirinya berkunjung ke Hongkong memenuhi panggilan jamaah ta'lim asal Indonesia yang menetap di Hongkong.
Sesaat setelah dia mendarat, Abdul Somad dihadang oleh beberapa orang petugas kemudian dipisahkan dengan rombongannya untuk dilakukan intograsi dan penggeledahan.
"Begitu sampai (Hongkong) ada beberapa orang menunggu keluar dari pintu pesawat, saya dipisah," kata Abdul Somad kepada JawaPos.com, Sabtu (23/12).
Selama 30 sampai 45 menit dilakukan penggeledahan, akhirnya petugas Bandara meminta Abdul Somad untuk pulang kembali ke Indonesia tanpa alasan yang jelas.
"Saya (Abdul Somad) tanya kenapa? Dia (petugas) bilang kita belum bisa memberi izin untuk masuk tanpa menyebut alasan," lanjut Ustad Somad.
Namun jika kita menelisik kehidupan ustad kelahiran Asahan, Sumatera Utara, 18 Mei 1977 ini, memiliki latar pendidikan terutama tentang Islam yang cukup mentereng.
Sejak duduk di bangku sekolah dasar, Ustad Somad sudah melekat dengan ajaran Islam. Terlihat dari tempat dia mengeyam pendidikan di SD Al-Washliyah Medan, dilanjut ke MTS Mu'allimin, kemudian sempat menempuh pendidikan di Pesantren Darularafah Deli Serdang Sumatera Utara, dan pada tingkat SMA dirinya masuk ke Madrasah Aliyah Nurul Falah di Indagiri Hulu, hingga setelah lulus pada tahun 1996 melanjutkan ke tingkat universitas di UIN SUSKA Riau.
Pada tahun 1988 Ustad Abdul Somad merupakan salah satu dari 100 orang yang menerima beasiswa yang dibuka oleh pemerintah Mesir untuk Indonesia belajar di Universitas Al Azhar. Dia mengalahkan 900 pelajar lain yang juga mengikuti tes untuk mendapat beasiswa tersebut. Abdul Somad sendiri hanya membutuhkan waktu 10 bulan untuk mendapatkan gelar Lc (Licence) dari Al Azhar Kairo.
Tak cukup sampai di situ, pada tahun 2004 dia kembali mendapat beasiswa S2 dari kerajaan Maroko untuk menempuh pendidikan di Institut Dar Al Hadis Al Hassania. Abdul Somad sendiri hanya dalam waktu 11 bulan sudah mendapat gelar S2.
Setelah mendapat gelar S2-nya, Abdul Somad kemudian menjadi dosen pengajar di tiga Universitas terkemuka seperti UIN Sultan Syarif Kasim Riau, UIN SUSKA Riau, dan sekolah tinggi Al Azhar Pekanbaru. Selain mengajar dirinya juga masuk dalam beberapa organisasi seperti MUI Riau, Badan Amil Zakat Riau, serta Sekretaris lembaga NU Riau.
Abdul Somad juga beberapa kali tercatat menulis sebuah buku yang menjadi best seller dikalangan umat muslim, di antaranya berjudul 37 Masalah Populer, 99 Pertanyaan Seputar Sholat, dan 33 Tanya Jawab Seputar Qurban.
Hingga saat ini sendiri Abdul Somad dikenal sebagai penceramah kondang dengan kajian-kajian dakwahnya yang tajam dan menarik, sehingga dirinya kini memiliki banyak jamaah.
Sumber: DPD Pekat IB Asahan
Sumber: DPD Pekat IB Asahan
No comments:
Write komentar