Friday 5 January 2018

Kronologi Brigadir Jumadi rampok Rp 10 M saat kawal kas Bank Mandiri

Polda Kalimantan Selatan tangkap polisi yang membawa kabur uang Rp 10 M.

Kabid Humas Polda Kalimantan Selatan, AKBP M. Rifai mengatakan kejadian seperti itu sudah direncanakan oleh pelaku untuk menggasak uang milik kas Bank Mandiri. Kejadian awal ini sekitar pukul 06.30 WITA, Gugum menjemput pelaku (Jumadi) dirumahnya untuk melakukan pengawalan pengawalan pengambilan uang di Kantor Bank Mandiri Cabang Banjarmasin.

"Lalu jam 07.30 WITA pelaku kontak anggota Polres Tabalong untuk pinjam pakai senjata api dan ijin tidak akan timbul karena akan terjadi giat pengawalan bank," kata Rifai melalui keterangan tertulis kepada merdeka.com, Jumat (5/1).

Kemudian, sekitar pukul 08.00 WITA pelaku dan korban mulai perjalanannya dari Polres Tabalong, setelah menggunakan senjata api dan menuju Banjarmasin dengan menggunakan mobil merk Toyota Avanza warna hitam bernomor polisi DS 1182 KE.

"Sekitar jam 13.00 WITA tiba di Bank Mandiri Cabang Banjarmasin, Jalan Pangeran Samudera. Kemudian korban Atika dan Gugum masuk ke dalam bank mengambil uang pecahan Rp 100 ribu sebanyak Rp 6 milyar, pecahan Rp 50 ribu sebanyak Rp 4 miliar dan pecahan USD 100 sebanyak USD 25.000, "ujarnya.

Setelah mengambil uang, sekitar pukul 13.30 WITA, mereka pun menuju Tabalong dan untuk mampir makan siang di rumah makan Wong Solo, sekitar bundaran Banjarbaru. Tapi sebelumnya pelaku (Jumadi) untuk makan di Soto Anang Martapura, namun keputusan di rumah makan Wong Solo.

"Jam 14.30 WITA, selesai makan siang dan pada saat akan persiapan naik mobil tiba-tiba bergabung pelaku (X) identitas dalam lidik yang menumpang dan rencana akan mengambil sesuatu di Martapura sehingga mobil ke Polsek Martapura Kota, kemudian di persimpangan Polsek belok kiri dan Selanjutnya belok kiri, "jelasnya.

"Dan ketika di lokasi yang agak sepi pelaku oknum anggota Jumadi menodong sopir sodara Gugum dengan senpi dinas dan pelaku kedua (X) ancam sodari Atika seakan-olah pakai senpi karena mengikuti kalimat; 'turuti saja perintah Jumadi kalau tidak saya bolongin kaki kamu' dengan logat Tabalong yang kental, "sambungnya.

Selanjutnya, kedua korban diikat, Gugum diikat dengan borgol, dilakban mata dan mulutnya Atika kedua tangan, kaki, mata dan mulut di lakban. Kemudian Gugum diperintahkan untuk pindah ke kursi samping pengemudi dan Jumadi yang mengemudikan mobil tersebut.

"Korban sempat beberapa kali melihat lewat celah lakban itu kendaraan terbang menuju Banjarmasin karena lewat bandara dan melalui bundaran Liang Anggang juga pendengarnya yang melintas," ucapnya.

"Korban juga beberap kali baca kegiatan para para tetangga sekitar 15 menit setelah bergerak ke arah Banjarmasin pelaku turun keluar dari mobil, kemudian obrolan telp pelaku oknum anggota yang beberapa kali menyatakan tempat yang ramai dan usang beberapa kali mengeluarkan uang dari bagasi belakang yang nampak pindah ke kendaraan lain, "tandasnya.


Sumber: merdeka.com

No comments:
Write komentar

Statistics

About Me

authorBUNG AGUS RAMANDA (Ketua) BUNG BASUKI, S.Pd., MM. (Sekretaris)
Learn More →